sempat makan sushi di EBC:) |
Sebenarnya ini diawali dari hal kecil -- Ardhesir sakit batuk beberapa saat menjelang keberangkatan dari EBC menuju puncak. Awalnya itu adalah batuk biasa. Tapi ternyata batuk tidaklah hanya sekedar batuk di ketinggian di atas 6000 m. Keringnya udara telah membuat batuknya memburuk dan akhirnya melukai bagian dalam kerongkongannya. Ardhesir mengalami kesulitan makan dan tidur selama 2 hari sebelum akhirnya diturunkan.
Perjalanan tim selatan hanya akan dilanjutkan oleh Fajri, dengan jadwal summit tanggal 20, ditemani oleh 2 pendaki lainnya berkewarganegaraan jepang. Sedangkan tim utara, yang berangkat dari tibet, masih bisa berjalan sesuai jadwal -- dengan 2 pendaki, dan rencana summit tanggal 19. Itu berarti tim utara diperkirakan akan summit besok. Sejauh ini mereka ngga ada kendala yang berarti...syukurlah...
suasana camp di pagi hari, tertutup salju |
"Good morning, didi..." Itu Mandorje. Dia datang untuk mebawakan handuk kecil panas untuk mencuci muka dan segelas dut chiya. Keberadaan mereka adalah salah satu bagian terbaik tinggal di EBC, selain dari pemandangannya yang juga spektakuler.
jurus andalan klo makanan g cocok di lidah: sambal terasi |
Tepat di bukit belakang camp tim kami adalah helipad. Helikopter datang beberapa kali dalam sehari... Terkadang untuk membawa makanan dan obat-obatan, di waktu lain karena harus membawa pendaki atau sherpa yang kecelakaan selama perjalanan di gunung. Meskipun kami lebih berharap kedatangan helikopter adalah untuk membawa obat dan makanan, toh korban pendakian yang harus dievakuasi nyaris ada setiap hari selama musim pendakian.
salah satu minuman favorit kami:) |
Apakah yang menjadi penghibur kami selama tinggal di EBC?? Makan sambil mencuil-cuil sambal terasi (ampuh mengobati kangen pada masakan tanah air), menulis diary (efektif mengurangi stres), dan berbagi cerita sambil berdiang di samping pemanas ruangan (mengurangi rasa kangen terhadap keluarga). Begitulah keseharian kami selama di EBC... Meskipun ada harapan untuk segera pulang, momen-momen ini pasti akan kukangeni....
didi = saudara perempuan
dut chiya = teh susu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar