Halaman

Minggu, 07 Oktober 2012

Bahrain: Some Facts ‘bout Bahrain



Selama beberapa hari di Bahrain membuatku memahami beberapa hal mengenai negara kecil di daerah Teluk Persia ini. Membuatku menarik kesimpulan sementara bahwa apa yang kulihat di media-media asing tentang kerusuhan yang terjadi di tempat ini hanyalah beberapa potongan kecil dari puzzle besar yang bisa menjelaskan situasi yang terjadi.

Aku akan mencoba menjelaskannya secara runtut dengan gayaku sendiri...

1# Bahrain adalah negara yang kecil, seperti Singapura. Jadi goncangan kecil apapun yang dialami akan berdampak signifikan bagi bidang-bidang lainnya. Contohnya saja demonstrasi yang berujung kematian seperti kemarin. Publikasinya secara besar-besaran sangat berpengaruh pada perbankan dan pariwisata negara tersebut.

2# Bahrain ngga seperti negara-negara Timur Tengah pada umumnya yang memiliki minyak dalam jumlah besar. Oleh karena itulah mereka menggantungkan penghasilan lebih pada sektor layanan perbankan keuangan negara-negara Teluk dan pariwisata.

3# Bahrain katanya suka disebut "bar". Karena memang inilah tempat nongkrong orang-orang kaya Timur Tengah kala weekend. Perumpamaannya sering seperti ini: wanita di tangan kanan, minuman di tangan kiri. Kebanyakan turis berasal dari Arab Saudi. Makanya, di Bahrain pun banyak mall karena menjadi sasaran para turis yang datang

4# Meskipun agamanya islam, tetapi ada pembagian sunni dan syiah. Ngga  heran klo ada wilayah-wilayah tertentu yang banyak ditinggali orang-orang sunni dan ada juga wilayah-wilayah tertentu yang ditinggali orang syiah. Aliran sunni mirip dengan islam yang ada di indonesia saat ini, sedangkan syiah lebih berkiblat ke islam di Iran.

5# Orang di TimTeng, selain menghormati pemimpin negara, juga menghormati pemimpin/ tokoh agama. Oleh karena itu agak mengherankan juga kalau masuk suatu rumah orang syiah, justru memajang foto pemimping tokoh dari Lebanon atau Iran. Aku rasa itu sama seperti keanehan melihat foto Mahatir Muhammad dipajang di rumah salah satu tetanggaku di Balikpapan.

6# Ada yang percaya bahwa bentrokan di Bahrain bukan masalah sunni-syiah. Tapi karena masyarakat sedang 'diarahkan' oleh frame politik Iran. Aku hampir 100%  setuju. Sekedar info, Iran adalah negara tetangga Bahrain yang mayoritas syiah, dan pemimpinnya pun orang syiah

7# Kerusuhan banyak terjadi di beberapa wilayah yang banyak penduduk syiah -- bahkan jauh sebelum kerusuhan 14 februari pecah. Ini sudah menjadi agenda mingguan, seperti seringnya aksi demo di Makassar.

8# Ngga semua syiah miskin atau jadi golongan bawah. Wakil PM di Bahrain adalah golongan syiah. Tiga menteri mereka juga syiah. Dan masih banyak pengusaha-pengusaha syiah. Bahkan dekat dengan posisi KBRI di Bahrain adalah daerah tempat tinggal orang-orang kaya syiah.

9# Jika banyak yang bilang pucuk pimpinan dipegang oleh warga Sunni, itu adalah karena mereka adalah kerabat raja, bukan karena mereka aliran sunni. Dan secara mereka itu keluarga, wajar aja kalau alirannya sama. Bukankah di Indonesia pun kecendrungannya satu keluarga akan menganut agama/ aliran yang sama??!! Dan mengapa keluarga raja banyak dapat jabatan di pemerintahan?? Halooo…ini negara dengan system monarkhi….

10# Para pemrotes pemerintah katanya juga didukung partai yang ada orang sunni nya, selain mereka didukung oleh partai Al-wefaq (tapi nama partainya aku ngga tau)

11# Apa sebenarnya tuntutan rakyat Bahrain? Meminta PM mereka turun, dan bukan seluruh keluarga khalifa. Tapi kenapa harus PM Khalifa yang turun? Menurut mereka alasannya adalah karena dia sudah bertahta terlalu lama:40 tahun

12# Beberapa orang pro-pemerintah percaya rakyat dikendalikan untuk minta PM turun sebagai permulaan. Tpapi kelak jika PM berhasil jatuh, maka seluruh keluarga khalifa akan menyusul ditumbangkan. selanjutnya yg diperkirakan terjadi: chaos 

12# Gagalnya pelaksanaan kejuaraan balap di sirkuit Bahrain sangat merugikan negara kepulauan ini. Kabarnya bahkan ada investor yg menarik dana keluar dari negara ini karena masalah dalam negeri Bahrain. Bukan hanya itu, turis-turis yang biasanya datang pada weekend pun menurun drastis. Mall-mall dan hotel akhirnya kosong melompong

13# Rakyat Bahrain sangat terdidik, sebag imbas dari pendidikan gratis sampai SMA. Rata-rata mereka lulus S1. Itu sebabnya nyaris ngga ada warga negara asli yang mau mengerjakan 'pekerjaan rendah' di Bahrain – tidak sampai pukulan krisis moneter terjadi pada akhir 2008.

14# Sebelum krisis ekonomi terjadi, Bahrain mirip dengan Dubai dalam hal mengímpor’ buruh dan pegawai untuk pekerjaan ‘rendah’. Maka kamu bisa menemukan orang Filiphina, Indonesia, Pakistan, dan India menjadi pegawai di restaurant dan hotel di Bahrain, atau menjadi buruh bangunan, supir, dan pembantu rumah tangga.

15# Begitu tingginya kompetisi untuk memperoleh lapangan pekerjaan di Bahrain, karena minimnya lapangan pekerjaan dan tingginya lulusan tenaga kerja professional dan terampil yang berasal dari warga local. Akhirnya daya saing pun semakin ketat. Banyak warga setelah lulus SMA memilih untuk sekolah di universitas luar negeri untuk menaikkan daya tawar dalam kompetisi bursa tenaga kerja.

16# Tetep selalu ada yang kalah saing dalam kompetisi itu. Dan berhubung merea pun ngga rela untuk bekerja sebagai supir, buruh bangunan, penjaga toko (apalagi PRT), akhirnya banyak juga yang mengadu nasib ke luar negeri.

17# Sejak krisis 2008, begitu beratnya pukulan ekonomi bagi Bahrain, akhirnya ada warga local yang di-PHK, dan mau tidak mau, akhirnya berpartisipasi dalam pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya tidak disentuh oleh warga local. Yang bersikukuh tidak mau (dan juga ngga berani mengadu nasib di luar negeri) akhirnya menambah jumlah pengangguran di Bahrain.

18# Seperti yang kukatakan sebelumnya, demo dan rusuh sudah biasa terjadi di Bahrain, bahkan sebelum perisiwa “14 Februari” terjadi. Menurut warga pendatang yang telah tinggal di Bahrain cukup lama, setiap minggunya paling tidak selalu ada berita mengenai hal itu di koran nasional. Korban pun berjatuhan, bukan hanya dari warga di tempat kerusuhan, tetapi juka dari petugas polisi yang patroli di area setempat.

19# Atas nama HAM dan kemanusiaan, warga meminta pemerintah setempat untuk mengusut aparat yang membunuh warga. Namun d lain pihak, warga tidak rela apabila ada warga yang ditahan akibat tuduhan membunuh petugas kepolisian yang bertugas di distrik setempat.





20# Berhubung Bahrain sangat bergantung pada sektor pariwisata, setidaknya di awal tahun mereka memperoleh ‘dua pukulan’di sector tersebut: batalnya F1 musim pembuka dan gagalnya perayaan valentine (percaya atau tidak, negara ini sangat diuntungkan dengan keberadaan perayaan valentine..). Bisa dibayangkan usaha apa saja yang merugi akibat hal tersebut: perhotelan, catering, penerbangan, penyewaan mobil, jasa tour-guide, bisnis cendramata, dan mungkin masih ada lagi…

Pastinya masih banyak fakta maupun pendapat yang muncul ke permukaan, karena aku ngga lama tinggal di Bahrain. Tapi paling engga ini memberikan aku sedikit gambaran bahwa terlalu “sempit”sekali pemikiran yang melihat konflik di negara ini sebatas kepentingan “Sunni vs Syiah”. Well, mungkin di tingkat kepentingan internasional memang demikian, namun aku percaya dokrin “Sunni-Syiah” itu hanyalah sebagai alat politik dan bukan menjadi tujuan yang sebenarnya. Sayangnya, demi kepentingan tersebut, rakyat yang mempercayai jargon “sunnni vs syiah”selalu menjadi korban…

3 komentar:

  1. mohon ijin buat komen ya acak saja mungkin.....
    saya memang belum pernah ke bahrain, tapi ya sekali dua kali ngikutin masalah ini :D

    7# Kerusuhan banyak terjadi di beberapa wilayah yang banyak penduduk syiah -- bahkan jauh sebelum kerusuhan 14 februari pecah. Ini sudah menjadi agenda mingguan, seperti seringnya aksi demo di Makassar.

    -->kerusuhan di bahrain,mulai intensif semenjak revolusi timteng dimulai dan merembet sampai bahrain. Berbeda dengan aksi demo di makassar, demonstrasi di bahrain sejatinya merupakan ketidakpuasan rakyat kebanyakan yang mayoritas shiah yang didiskriminasi oleh golongan elit/minoritas yang berpaham sunni.

    4# Meskipun agamanya islam, tetapi ada pembagian sunni dan syiah. Ngga heran klo ada wilayah-wilayah tertentu yang banyak ditinggali orang-orang sunni dan ada juga wilayah-wilayah tertentu yang ditinggali orang syiah. Aliran sunni mirip dengan islam yang ada di indonesia saat ini, sedangkan syiah lebih berkiblat ke islam di Iran

    --> masyarakat di timur tengah boleh dikatakan sangat terkotak-kotak oleh perbedaan paham sekalipun, di timur tengah, khususnya negara-negara teluk, shiah semenjak dahulu senantiasa cenderung didiskriminasikan di segala lini oleh penguasa sunni mereka


    5# Orang di TimTeng, selain menghormati pemimpin negara, juga menghormati pemimpin/ tokoh agama. Oleh karena itu agak mengherankan juga kalau masuk suatu rumah orang syiah, justru memajang foto pemimping tokoh dari Lebanon atau Iran. Aku rasa itu sama seperti keanehan melihat foto Mahatir Muhammad dipajang di rumah salah satu tetanggaku di Balikpapan

    -->balik lagi, kondisi shiah yang senantiasa didiskriminasikan di bahrain, membuat mereka apatis dan benci terhadap tokoh penguasa lokal, mana ada yang diidolakan? apakah era DOM di aceh atau darurat militer di papua bisa didapatkan di kebanyakan rumah foto Bapak Soeharto?. di sisi lain, Hizbullah merupakan organisasi perlawanan yang cukup populer di kalangan akar rumput timur tengah, khususnya warga shiah, karena aksi aksi mereka dalam menantang israel. hizbullah sendiri adalah organisasi shiah, wajar dong kalau orang shiah sendiri boleh bangga dengan mereka. di sisi lain foto tokoh iran, pastilah foto ayatullah khomeini, khamenei berhubungan dengan konsep religi shiah mengenai imam, khususnya konsep Velayat-E Faqih.

    8# Ngga semua syiah miskin atau jadi golongan bawah. Wakil PM di Bahrain adalah golongan syiah. Tiga menteri mereka juga syiah. Dan masih banyak pengusaha-pengusaha syiah. Bahkan dekat dengan posisi KBRI di Bahrain adalah daerah tempat tinggal orang-orang kaya syiah.

    -->sudah jadi rahasia umum, orang shiah senantiasa didiskriminasi dalam berbagai lini di negara-negara teluk, beberapa orang kaya tidak berarti apa apa jika mayoritas merupakan wara kelas dua yang secara strata ekonomi lebih rendah. satu lagi adalah saluran politik, sangat minimal bagi orang shiah, makanya mereka sangat powerless.

    9# Jika banyak yang bilang pucuk pimpinan dipegang oleh warga Sunni, itu adalah karena mereka adalah kerabat raja, bukan karena mereka aliran sunni. Dan secara mereka itu keluarga, wajar aja kalau alirannya sama. Bukankah di Indonesia pun kecendrungannya satu keluarga akan menganut agama/ aliran yang sama??!! Dan mengapa keluarga raja banyak dapat jabatan di pemerintahan?? Halooo…ini negara dengan system monarkhi…

    --> tidak masalah sebenarnya, yang jadi masalah adalah dalam kebijakan yang diambil mereka msecara aktif memberlakukan diskriminasi bagi warga shiah yang mayoritas. kecenderungan politik di timur tengah, karena rezim mereka yang otokratik, jika suatu posisi dipimpin oleh golongan minoritas, selam ini cenderung meminggirkan yang mayoritas, lihat saddam husein di iraq, atau assad di syiria....

    BalasHapus

  2. 15# Begitu tingginya kompetisi untuk memperoleh lapangan pekerjaan di Bahrain, karena minimnya lapangan pekerjaan dan tingginya lulusan tenaga kerja professional dan terampil yang berasal dari warga local. Akhirnya daya saing pun semakin ketat. Banyak warga setelah lulus SMA memilih untuk sekolah di universitas luar negeri untuk menaikkan daya tawar dalam kompetisi bursa tenaga kerja

    -->problem utama negara negara timur tengah di teluk, negara kaya tetapi banyak pengangguran why, karena pemerintah tidak mampu menciptakan sektor mampu menyerap tenaga kerja banyak, misal sektor inudstri, kalaupun ada sektor industri seperti petrochemical kebanyakan yang direkrut adalah warga asing, bukan warga lokal. why? banyak warga lokal yang tidak qualified walaupun sudah lulus pendidikan tinggi, sistem pendidikan yang buruk dan etos kerja amat berpengaruh disini. komplek kalau sudah menyangkut masalah lapangan kerja di negara-negara timteng

    6# Ada yang percaya bahwa bentrokan di Bahrain bukan masalah sunni-syiah. Tapi karena masyarakat sedang 'diarahkan' oleh frame politik Iran. Aku hampir 100% setuju. Sekedar info, Iran adalah negara tetangga Bahrain yang mayoritas syiah, dan pemimpinnya pun orang syiah

    -->konflik di timteng senantisa berakar pada persaingan arab-farsi, arab-kurdi dst atau dalam mahzab seperti shiah dan sunni. dalam hal ini kondisi bahrain dimana mayoritas warga shiah didiskriminasi menjadi lahan bagi iran untuk melebarkan pengaruhnya di timteng. kalau saja mereka bisa melakukan pergantian rezim di bahrain (yang selama ini dekat dengan barat) ke rezim yang lebih friendly ke iran.. akan sangat menguntungkan iran

    Pastinya masih banyak fakta maupun pendapat yang muncul ke permukaan, karena aku ngga bakal sampai 1 minggu tinggal di Bahrain. Tapi paling engga ini memberikan aku sedikit gambaran bahwa terlalu “sempit”sekali pemikiran yang melihat konflik di negara ini sebatas kepentingan “Sunni vs Syiah”. Well, mungkin di tingkat kepentingan internasional memang demikian, namun aku percaya dokrin “Sunni-Syiah” itu hanyalah sebagai alat politik dan bukan menjadi tujuan yang sebenarnya

    --> sejatinya bahrain uprising terjadi karena golongan 1 ( kaum sunni minoritas) tidak ingin golongan 2( kaum shiah mayoritas) menjadi kekuatan dominan di negara dan mengancam keberlangsugan rezim beserta kroni-kroninya. polanya sama saja kok baik shiah atau sunni yang mendominasi pasti akan bersikap otoriter...begitulah kondisi sosial dan politik di negara teluk pada khususnya.

    BalasHapus
  3. sekilas info saja nih
    http://www.aljazeera.com/NEWS/MIDDLEEAST/2011/03/2011314124928850647.html
    Saudi soldiers sent into Bahrain
    Saudi troops and police from UAE deployed to Gulf neighbour to help protect government facilities after weeks of unrest.

    http://www.aljazeera.com/VIDEO/MIDDLEEAST/2011/05/2011513112016389348.html

    investigasi aljazeera tentnag dugaan penghancuran masjid milik kaum shiah yang ditutup tutupi pemerintah


    Bahrain targets Shia religious sites
    Al Jazeera reveals how the government destroyed Shia mosques and religious institutions.


    umumnya di negara otoriter seperti bahrain itu jurnalis asing tidak diperkenankan menjelajah bebas dan bisa dipastikan dalam kunjungan senantiasa diawasi oleh aparat pemerintah baik yang berseragam atau tidak.

    BalasHapus