Kamis, 18 April 2013
360: PEMBUNUH SENYAP
Tidak banyak testimoni saya mengenai penggarapan topik “Pembunuh Senyap”, yang tidak lain adalah penyakit jantung dan stroke. Mungkin dua kata bisa mewakili perasaan tim kami yang menggarapnya: terkejut dan ketakutan. Mengapa? Karena pola hidup wartawan sangat memungkinkan kami menjadi korban selanjutnya dari 2 penyakit ini – doyan kerja lebur, kurang olahraga, makan ngga teratur, doyan ngemil yang berpengawet, dan.....rokok. Menggarap topik ini, terutama di proses transkrip dan editing, membuat hati rada ngga tenang, hehehehe....
Mungkin perasaan kami mewakili banyak orang di negeri yang masih rendah kesadarannya akan pola hidup sehat. Menurut dokter jantung, stroke, dan psikoloh yang menjadi narasumber dalam topik ini, masyarakat Indonesia kesadaran sehatnya itu baru muncul kalau sudah sakit. Jadi kalau belum jatuh sakit, terhitung kategori “baik2 saja”. Itu juga mungkin yang jadi penyebab banyak orang di masyarakat kita yang belum sadar pentingnya punya asuransi kesehatan...
Well..yahh...semoga beberapa potong wawancara kami dengan salah satu narasumber – Dr. Idris Idham, spesialis jantung di Harapan Kita – menimbulkan kesadaran kita bahwa memang lebih baik mencegah daripada mengobati....:)
360: ANAK DAN TEHNOLOGI
Gavin -- salah satu anak yang saya kenal -- sangat akrab dengan gadget |
Penggarapan ide “Anak dan Tehnologi” muncul dari produser saya di acara 360. Jujur saja, awalnya ngga terlalu tertarik. Memangnya ada apa dengan anak2 yang sekarang bisa mengoperasikan smartphone dan buka internet? Toh...anak2 sekarang emang generasi gadget – mereka melek tehnologi. (Jadi ingat klo dulu pas masih kecil, saya masih main masak2an, barbie, atau ‘olahraga’ lapangan seperti main lompat karet dan benteng...)
Tapi saat fokus topik ini dibawa ke ranah narkoba dan pornografi...jujur...kaget banget. Betapa anak2 sudah dirusak dengan penyalahgunaan fasilitas internet. Sebelumnya, saya ngga pernah membayangkan anak2 mengenal transaksi narkoba via internet...dan ngga pernah terpikir bahwa pengetahuan seks anak SD sudah sangat update ‘berkat’ internet. Pertanyaannya, siapa yang memberitahu mereka tentang keberadaan situs2 tersebut?
Awalnya orang tua membekali blackberry atau smartphone ke anak2 mereka untuk memudahkan komunikasi, tanya PR ke teman, minta antar-jemput sekolah, dll. Fenomena model gini emang lebih banyak terjadi di kota2 besar sihhh...orang tuanya pada sibuk semua....Siapa yang sangka kalau fasilitas BBM, chat, dan sejenisnya digunakan untuk dagang narkoba??!! Dan cara yang sama digunakan untuk broadcast video porno?
Rabu, 17 April 2013
360: MR. CRACK DARI TIMUR
Sebelumnya tidak terpikir oleh saya untuk membuat liputan semacam ‘biografi’ Habibie – presiden ketiga RI. Namun saat mengerjakan acara 360 dengan topik “Dirgantara Anak Negeri”, nama Habibie muncul disana. Pencapaian industri dirgantara di negeri ini – yang pernah berkibar di era 1980-1990an -- mau tidak mau akan terhubung pada dirinya.
Sayangnya (atau untungnya), hingga last minute penggarapan topik “Dirgantara Anak Negeri “ memasuki proses editing, wawancara dengan Habibie tidak kunjung saya dapatkan. Dia memang sangat sibuk bahkan sempat sakit, sehingga jadwal wawancara yang sudah disepakati sempat batal. Akhirnya, alur cerita topik tersebut sedikit diubah. Narasumber diganti dengan anak Habibie – Ilham Habibie yang kini merintis Regio Aviasi Industry (RAI).
Wawancara dengan Habibie akhirnya tidak dipikirkan lagi – hingga telpon dari ajudan habibie datang. Habibie menyatakan bersedia di wawancara 1 minggu kemudian...
Antara senang, bingung, dan deg2an. Senang, karena akhirnya mendapatkan kesempatan langka itu. Bingung, karena topik yang kami maksud sudah finish dan siap untuk ditayangkan. Deg2an? Itu lebih karena faktor merasa khawatir, cemas, meragukan kemampuan diri, dll....kurang beralasan memang...hehehehe...
Tapi – harus diakui – saat mendengar nama “Habibie”, anak2 muda saat ini tidak akan langsung menghubungkannya dengan industri pesawat ataupun posisinya sebagai presiden di awal era reformasi. Mereka hanya mengenal Habibie melalui kisah cinta di film Habibie Ainun...ngga lebih dari itu – entah karena faktor kisah yang menyentuh, atau karena Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari sebagai tokoh di film itu yang emang kece2=D....
Akhirnya saya bertekad untuk mem pelajarinya dengan seksama.... Apa yang membuat Habibie kembali ke Indonesia? Apa yang menyebabkan ia optimis untuk mengubah indonesia yang berjulukan negara agraris , menjadi negara yang menghasilkan produk high tech seperti pesawat terbang? Bagaimana dengan istilah “habibie anak emas Soeharto”? Bagaimana perasaannya saat IPTN terpaksa ditutup saat krisis moneter? Apa yang dia lakukan selama menjadi presiden ! tahun 5 bulan? Apa mimpinya selanjutnya?
Sore itu, saat wawancara dengan Habibie berlangsung, saya merasakan perasaan yang tidak banyak terjadi dengan banyak narasumber yang pernah saya temui. Agak sulit menjelaskannya dengan kata2...tetapi saya merasa “sangat diterima” untuk mewawancarai sesosok tokoh Habibie -- si penemu Teori Retakan Pesawat yang kini diadaptasi oleh seluruh penerbangan dunia dan diajarkan di berbagai universitas tehnik. Bahkan pertanyaan2 berbau kritik terhadap dirinya pribadi dan proyek yang pernah ia garap tetap dijawab.....Kau harus tau tidak banyak orang – terutama generasi orba – bersedia diwawancara dengan cara demikian
Semua hal yang membuat saya kagum bukan berarti membuat saya menjadi seorang pro Habibie dan menutup telinga terhadap pendapat yang bersebrangan. Muncul beberapa pendapat dari kalangan lainnya seperti:
Coba kamu sebutkan apa sih prestasi Habibie? Apa bedanya dia sama Megawati?
Antara senang, bingung, dan deg2an. Senang, karena akhirnya mendapatkan kesempatan langka itu. Bingung, karena topik yang kami maksud sudah finish dan siap untuk ditayangkan. Deg2an? Itu lebih karena faktor merasa khawatir, cemas, meragukan kemampuan diri, dll....kurang beralasan memang...hehehehe...
film Habibie & Ainun yang menguras air mata penonton... |
Tapi – harus diakui – saat mendengar nama “Habibie”, anak2 muda saat ini tidak akan langsung menghubungkannya dengan industri pesawat ataupun posisinya sebagai presiden di awal era reformasi. Mereka hanya mengenal Habibie melalui kisah cinta di film Habibie Ainun...ngga lebih dari itu – entah karena faktor kisah yang menyentuh, atau karena Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari sebagai tokoh di film itu yang emang kece2=D....
Akhirnya saya bertekad untuk mem pelajarinya dengan seksama.... Apa yang membuat Habibie kembali ke Indonesia? Apa yang menyebabkan ia optimis untuk mengubah indonesia yang berjulukan negara agraris , menjadi negara yang menghasilkan produk high tech seperti pesawat terbang? Bagaimana dengan istilah “habibie anak emas Soeharto”? Bagaimana perasaannya saat IPTN terpaksa ditutup saat krisis moneter? Apa yang dia lakukan selama menjadi presiden ! tahun 5 bulan? Apa mimpinya selanjutnya?
Habibie menjalankan tugas sebagai presiden di masa transisi |
Semua hal yang membuat saya kagum bukan berarti membuat saya menjadi seorang pro Habibie dan menutup telinga terhadap pendapat yang bersebrangan. Muncul beberapa pendapat dari kalangan lainnya seperti:
Coba kamu sebutkan apa sih prestasi Habibie? Apa bedanya dia sama Megawati?
Langganan:
Postingan (Atom)